Harian Suara Merdeka tanggal 31 Agustus 2015
GUNUNGPATI – Warga Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, terbebas
dari buang air besar (BAB) sembarangan. Program jambanisasi di kampung
yang terletak di wilayah perbukitan ini menyentuh seluruh warga yang
belum memiliki jamban.
Program ini sekaligus untuk melindungi Waduk Jatibarang dari
kemungkinan pencemaran akibat kotoran manusia. Tahun depan, air waduk
ini diproyeksikan untuk air baku PDAM Kota dan akan dialirkan ke
rumahrumah penduduk. Rotary Club Semarang Bojong, Yayasan Wahana Bhakti
Sejahtera, dan Kodim 0733/BS Semarang bersinergi membangun jamban di
kelurahan itu selama dua pekan.
Peresmian jambanisasi dilakukan di depan kantor Kelurahan Jatirejo,
dihadiri perwakilan masing-masing lembaga dan Dandim 0733/BS Semarang,
Letkol Kav Puji Setiono. Lurah Jatirejo, Hartanto mengungkapkan, bantuan
itu mengubah kebiasaan BAB warga yang dulu di tempat terbuka, sekarang
di jamban. Total ada 87 jamban bantuan.
”Pada survei awal, sekitar 150 warga belum punya jamban. Tetapi
survei ulang dari tim Rotary hanya 87 orang. Lalu ada lima lagi yang
sudah punya jamban, tapi model cemplung. Yang lima ini diberi kloset.
Sekarang dipastikan seluruh warga telah punya jamban. Kelurahan ini
bebas BAB sembarangan,” uja Hartanto, Minggu (30/8).
Salah satu penerima bantuan, Paeni (68) mengungapkan, biasanya dia
BAB di sungai terdekat. Setelah dibangun jamban, dia tak lagi ke sungai.
Bantuan tersebut, kata Ketua Rotary Club Semarang Bojong, Stevanus
Agus, difokuskan pada sisi fisik jamban mengingat masih banyak warga
yang belum memilikinya. Anggaran difokuskan untuk fisik saja.
Bangunan pelindung jamban dibuat sendiri oleh warga. Ada yang terbuat
dari plastik hitam dan tak beratap, tapi banyak juga yang permanen
berbentuk rumah kecil.